Kamis, 19 Juli 2012

Bahaya Hewan Peliharaan Bagi Manusia


 Bahaya Hewan Peliharaan Bagi Manusia

Memiliki hewan peliharaan seperti kucing, burung, kelinci, dan sebagainya, adalah suatu hal yang sangat mengasikkan. Namun perlu diingat bahwa hewan-hewan peliharaan itu dapat menularkan penyakit bagi manusia. Fenomena zoonosis ini kerap terjadi apalagi jika tidak mengindahkan segi kebersihan sewaktu memelihara hewan kesayangan kita. Beberapa penyakit tersebut bahkan berakibat fatal bagi manusia.

1. Flu Burung (Avian Influenza). Flu burung adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus H5N1. Virus yang dibawa oleh unggas liar ini dapat menular dengan cepat pada unggas peliharaan seperti burung, ayam, bebek, dan kalkun. Virus ini dapat menular ke manusia melalui udara dan kontak melalui makanan, minuman, dan sentuhan. Namun demikian, virus ini akan mati dalam suhu yang tinggi. Oleh karena itu daging dan telur dari unggas harus dimasak matang sebelum dikonsumsi untuk menghindari penularan. Kebersihan tubuh dan pakaian perlu dijaga. Mencuci tangan dengan antisiptik adalah hal yang sangat penting.

2. Rabies. Rabies atau penyakit anjing gila ditularkan melalui saliva dari gigitan hewan yang terinfeksi virus, terutama anjing. Virus ini menyebabkan gangguan pada sistem syaraf. Gejala-gejala orang yang terinfeksi virus rabies ini dapat dilihat dari beberapa tahap seperti demam, perubahan tingkahlaku, kejang-kejang, ketakutan pada cahaya, udara, maupun air, yang akhirnya menyebabkan kelumpahan dan berujung kematian. Oleh karena itu, perlu diberi penanganan sedini mungkin pada orang yang terkena gigitan anjing liar. Pengendalian populasi anjing liar di lingkungan dan vaksinasi, terutama anjing domestik perlu dilakukan dalam upaya pengendalian penyebaran virus rabies.

3. Pes atau Sampar. Meskipun tak banyak ditemui saat ini, wabah pes atau plague sempat membunuh 25 juta orang Eropa pada abad ke-14. Penyakit ini disebabkan oleh enterobakteria Yersinia pestis, yang ditularkan oleh kutu tikus (flea), Xenopsylla cheopis, namun kadang-kadang oleh kutu yang terdapat pada kucing dan anjing. Penyakit ini menular lewat gigitan kutu tikus, gigitan atau cakaran binatang yang terinfeksi plague, dan kontak dengan tubuh binatang yang terinfeksi. Bila didiagnosa dengan cepat, penyakit pes yang diidap manusia dapat disembuhkan dengan antibiotika.

 4. Cat Scratch Disease (Bartonellosis). Penyakit CSD ini didiagnosa pada manusia pada awal tahun 1900-an. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri Bartonella henselae yang terjadi setelah digigit atau dicakar kucing. Terjadi infeksi ringan pada luka, kemudian terjadi  pembengkakan kelenjar getah bening pada anggota tubuh bagian atas. Selain itu akan timbul demam, sakit kepala, nafsu makan berkurang, serta kelelahan. Gejala penyakit ini dapat berlangsung selama dua hingga enam bulan. Walaupun penyakit ini dianggap penyakit ringan yang dapat sembuh dengan cepat tanpa pengobatan, namun pada beberapa kasus dapat terjadi komplikasi yang serius, seperti radang otak.

5. Toxoplasmosis. Toxoplasmosis dituluarkan melalui feses hewan peliharaan terutama kucing yang dapat menyebabkan infeksi pada manusia. Gejala infeksi dapat berupa pembengkakan kelenjar getah bening, demam ringan, kelelahan, sakit leher, penglihatan buram, dan sakit mata. Penyakit ini ditakutkan apabila menular pada wanita hamil, yang dapat menyebabkan keguguran atau kecacatan janin.

6. Salmonellosis. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Salmonella yang ditularkan oleh binatang peliharaan reptil seperti kura-kura, kodok, iguana, ular, penyu, dan biawak. Infeksi bakteri Salmonella pada manusia dapat berupa diare, demam, dan kram perut. Beberapa kasus perlu perawatan khusus untuk penderita. Salmonellosis sering terjadi pada anak-anak karena kontak dengan binatang peliharaan reptil tanpa memperhatikan kebersihan.

7. Tularemia. Tularemia atau demam kelinci disebabkan oleh bakteri Francisella tularensis, yang ditemui pada binatang pengerat seperti kelinci dan rodents (sejenis tikus). Biasanya manusia dapat tertular melalui kontak dengan hewan yang terinfeksi, baik melalui udara, dengan feses, makanan atau minuman yang mengandung bakteri. Gejalanya berupa demam, sakit kepala, diare, sakit otot, batuk-batuk, dan kelelahan, yang akhirnya akan mengalami pneumonia dan gangguan pernapasan.

8. Parasit. Hewan peliharaan seperti anjing dan kucing dapat menjadi inang bagi cacing, seperti cacing tambang, cacing gelang, cacing pita, dan cacing pipih. Penularan biasanya melalui kontak dengan feses hewan peliharaan yang mengandung cacing. Gejala pada manusia tergantung dari tipe parasit yang menginfeksi. Namun biasanya berupa nyeri perut, buang air berdarah, muntah, nafsu makan berkurang, dan anemia.

9. Ringworm. Penyakit ringworm atau kurap disebabkan oleh jamur dermatophytes yang menyerang kulit pada beberapa bagian tubuh berupa lingkaran kemerah-merahan dan rasa gatal. Manusia akan terinfeksi dari hewan peliharaan yang telah terkena penyakit ini.

10. Ebola. Ebola adalah sejenis penyakit dari benua Afrika yang disebabkan oleh virus Ebola dari genus Ebolavirus. Infeksi virus ini akan menimbulkan muntah, diare, sakit badan, pendarahan luar dan dalam, serta demam. Tingkat kematian mencapai 80 sampai 100 persen. Infeksi terjadi karena kontak dengan hewan peliharaan seperti gorilla dan simpanse yang telah terinfeksi.



11. Giardiasis. Giardiasis atau demam berang-berang adalah penyakit yang disebabkan oleh oleh protozoa flagellata Giardia lamblia, yang menghuni saluran pencernaan pada hewan peliharaan. Penyakit ini menyebabkan gastroenteritis pada manusia. Protozoa ini berpindah ke manusia, salah satunya melalui air yang terkontaminasi kotoran hewan ternak, atau unggas air.

12. Psittacosis. Psittacosis adalah penyakit langka yang ditularkan oleh burung (beo, betet, kakatua,  kalkun, dan bebek) kepada manusia yang disebabkan oleh kuman Chlamydia psittaci. Infeksi terjadi jika terhirup kuman tersebut, biasanya dari kotoran kering dari burung yang terkena infeksi. Gejala penyakit berupa batuk, nyeri di dada, deman, kedinginan, nyeri otot, dan muntah-muntah. Obat antibiotika tertentu dapat menyembuhkan penyakit ini.

13. Penyakit Lyme. Penyakit Lyme adalah penyakit menular pada manusia dan hewan dengan perantara kutu. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Borrelia burgdoferi dan disebarkan oleh kutu rusa Ixodes scapularis. Kutu ini menghisap darah hewan peliharan dan juga manusia.


http://bakhtiarsyarif.blogspot.com/2012/03/bahaya-hewan-peliharaan-bagi-manusia.html

ANCAMAN PENYAKIT KELINCI PADA MANUSIA


ANCAMAN PENYAKIT KELINCI PADA MANUSIA


Saat akan memutuskan atau pertama kali memelihara kelinci selalu terbesit dalam pikiran kita. Amankah kita untuk memeliharanya? Pemikiran ini timbul karena didorong adanya pertanyaan dalam diri kita apakah ada ancaman penyakit kelinci yang dapat menular ke manusia? Jawabannya adalah iya. Sehingga dengan adanya suatu ancaman tersebut dapat membuat rasa ketakutan ataupun kekhawatiran untuk memutuskan dalam memelihara kelinci. Akankah ancaman tersebut membatalkan keputusan kita untuk memelihara kelinci? Nah, dalam ulasan Pradika Rabbit kali ini akan membahas apa saja ancaman penyakit kelinci yang dapat menular ke manusia dan apa yang harus dilakukan jika itu terjadi? Mari kita simak bersama…..^_^


           Keputusan awal untuk memelihara kelinci sebagai hewan peliharaan kita merupakan suatu keputusan yang sangat tepat. Bagaimana tidak, hewan yang satu ini sangat unik dan menarik perhatian, selain itu yang terpenting kelinci merupakan hewan yang aman terhadap penyakit menular ke manusia. Lalu yang menjadi pertanyaan apakah ada ancaman penyakit dari kelinci? Ancaman tersebut tentu ada, namun saat ini masih sedikit penyakit yang dapat menular dari kelinci ke manusia selama tubuh dalam kondisi yang sehat. Namun, tidak menutup kemungkinan dapat tertular apabila sistem imun tubuh menurun. Segala ancaman tersebut dapat diatasi apabila kita melakukan berbagai pencegahan antara lain dari aspek kelincinya dahulu, yakni dalam memilih kelinci yang akan diadopsi harus dalam kondisi benar-benar sehat dan cukup usia (minimal 2 bulan), selalu menjaga sanitasi kandang, memberikan pakan sesuai kebutuhan nutrisi dan tidak terkontaminasi mikroorganisme, serta menjaga kelinci kesayangan kita agar tidak kontak dengan hewan lain yang sakit. Kemudian dari aspek pemilik hewan setelah melakukan kontak dengan kelinci kesayangan jangan lupa untuk mencuci tangan agar tidak ada penularan penyakit dari kelinci ke pemilik hewan maupun sebaliknya.

Lingkungan kandang yang bersih menjamin kesehatan Pemilik dan Kelincinya
Kalau tadi kita sudah mengulas mengenai pencegahan ancaman penyakit pada kelinci, sekarang kita akan mengulas penyakit pada kelinci yang dapat menular ke manusia. Kelinci dapat terserang penyakit akibat adanya infeksi dari parasit, bakteri dan agen penyakit lainnya. Misalnya infeksi akibat parasit yaitu scabiosis yang disebabkan ektoparasit Notoedres cati dan Sarcoptes sp. Penyakit ini dapat menular ke manusia dengan kontak langsung dari kelinci yang berpenyakit scabiosis dan efeknya pada manusia akan terasa gatal yang sangat. Oleh sebab itu, seusai kontak dengan kelinci yang menderita scabiosis, maka pemilik wajib mencuci tangan dengan sabun atau dianjurkan memakai hand gloves.
Kemudian ketika kelinci kita menunjukkan gejala yang tidak sehat, maka apa yang harus kita lakukan agar kelinci kita sehat kembali dan penyakit tersebut tidak dapat menular kepada kita?


Cuci tanganlah sebelum dan
sesudah kontak dengan kelinci
Tanamkan pada diri kita untuk tidak mencoba-coba mengobati kelinci dengan sistem asal atau perkiraan karena dapat berakibat buruk saat itu juga maupun beberapa waktu setelah itu. Jangan tunda untuk membawa kelinci kesayangan kita ke dokter hewan terdekat atau dokter hewa kepercayaan agar segera mendapatkan penanganan medis. Selain itu lakukan konsultasi mengenai penyakit tersebut dan perawatan yang perlu dilakukan oleh pemilik.

Nah, itu tadi sedikit tips dalam memelihara kelinci, semoga bermanfaat dan bisa memberikan pencerahan. Jangan takut untuk memelihara kelinci karena kelinci adalah salah satu hewan yang sangat menarik dan aman bagi kita selama pemeliharaan terjaga dengan baik.

http://pradikarabbit.blogspot.com/2012/03/ancaman-penyakit-kelinci-pada-manusia.html

5 Hewan yang Menularkan Penyakit






5 Hewan Peliharaan yang Menularkan Penyakit
Oleh: Tim Uniknya.com
[UNIKNYA.COM]:  Manusia dan hewan senantiasa dua mahluk bumi yang kedekatannya mampu melebihi sebuah kekaguman. Manusia bisa menganggap hewan sebagai sahabat yang  bisa diajaknya bicara. Adapula manusia yang memanfaatkan hewan mulai dari tenaga hingga daging serta organ lainnya, yang memiliki nilai ekonomis. Namun dibalik sebuah kedekatan hewan pun mampu menularkan penyakit yang berbahaya bagi manusia di sekitarnya. Berikut uniknya.com merangkum 5 hewan yang mampu menulari manusia dengan penyakit yang membahayakan kesehatan:


 1. Hewan Primata
Hewan yang dikatakan memiliki kedekatan dengan manusia ini, ternyata memiliki resiko berbahaya untuk menularkan sebuah penyakit kepada mahluk sekitarnya terutama manusia. Orang utan, siaman, owa dan sebagainya, memiliki kebiasan menggigit dan mencakar baik dalam keadaan gembira ataupun marah.Dan di saat perilaku tersebut mengenai manusia, orang yang memelihara,  maka ada kemungkinan tertular hepatitis, karena hewan perimata cenderung lebih mudah terinfeksi oleh virus hepatitis. Dan kecepatan penularannya pun sangat cepat, empat kali lebih cepat dengan penularan HIV. Penularannya bisa melalui aliran darah, plasenta bayi bagi ibu yang mengandung, lalu cairan sperma dan vagina, juga air liur.
Mereka yang mengidap hepatitis, organ tubuh seperti hati akan hancur, bagian perut akan membesar. Penderita akan sering muntah, menderita diare, warna kulit menguning, hal ini karena hati tidak lagi berfungsi karena dirusak oleh virus. Akibatnya fatal, si penderita terancam kematian. Penyakit lainnya yang bisa ditularkan oleh hewan primata adalah TBC, jika kotoran hewan yang menderita penyakit tbc terhirup oleh manusia, maka peluang untuk tertular sangat besar.






2. Tikus (Hewan Pengerat)
Tikus, hewan pengerat yang terkenal dengan gaya hidupnya yang jorok dan kotor. Selain gaya hidupnya, tingkahnya pun menyebalkan sebagaimana hewan pengerat, ia gemar sekali membuat gaduh dan merusak benda apapun yang membuatnya penasaran. Dan baik di perkotaan maupun dipedesaan yang didominasi oleh sawah dan ladang, keberadaan tikus sangat tidak diharapkan.
Tahukah Anda, jika tikus ini oleh para sejarawan internasional? Para sejarawan menduga tikus  sebagai penyebar kematian massal yang terkenal dalam sejarah dengan sebutan Black Death, sebuah peristiwa wabah mematikan yang melanda Eropa sekitar abad ke 14 Masehi. Sang tikus diduga membawa mikroorganisme yang berbahaya bagi manusia, terutama yang tinggal di pemukiman padat seperti perkotaan.
Maka kita sebaiknya bersikap hati-hati terhadap keberadaan tikus, terutama dapur, salah satu tempat favorit tikus. Mereka sering berkeliaran dan membuat gaduh, hanya untuk mencari sisa-sisa makanan. Selain makanan dan minuman, piring ataupun gelas, tak luput dari mikroorganisme yang dibawa olehnya. Penyakit yang mampu ditularkan oleh tikus diantaranya, leptospirosis, penyakit yang disebabkan oleh bakteri dan dapat mengakibatkan kerusakan ginjal serta meningitis. Lalu Salmonella, salah satu penyakit radang saluran pencernaan dan Gardia, penyebab penyakit pencernaan. 

3. SAPI
Hewan ternak sahabat petani, selain air susunya yang bernilai ekonomis, daging dan bahkan kotorannya pun sangat berguna, baik sebagai kompos maupun untuk dijadikan biogas. Namun dibalik manfaat dan kebaikan yang diberika Tuhan kepadanya, apa yang diberikan oleh sapi ternyata bisa mengancam kesehatan manusia. Beberapa ancaman yang dimiliki oleh sapi diantaranya, infeksi salmonella, infeksi Ecoli dan ensefalitis sapi.
Sapi gila, ensefalitis sapi (mad cow),  adalah penyakit degeneratif otak pada sapi. Manusia dapat tertular penyakit ini bila mengonsumsi bagian otak atau sumsum tulang belakang. Pada manusia sapi gila dapat menyebabkan creutzfeld Jakob desease atau penyakit degeneratif otak yang sangat mematikan.


4. Kucing
Telah sejak ribuan tahun lalu kucing dikenal sebagai binatang anggun, yang dekat dengan manusia, walaupun seringkali terlihat malas namun kelembutan mereka membuat manusia ingin memelihara dan menyayanginya. Namun dibalik keanggunannya, kucing tak ubahnya binatang lain yang mampu menularkan penyakit kepada manusia. Tahukan Anda jika sebesar 50% – 90% gigitan kucing dapat menyebabkan infeksi tulang (ensefalitis). Kucing juga dapat menyebabkan penyakit rabies serta tularemia dan toksoplasmosis. Bakteri yang menyebabkan penyakit ini biasanya dibawa oleh hewan lain. Orang yang mengidap toksoplasmosis akan mengalami kerusakan pada otak, mata serta organ lainnya.


5. Kelinci Liar
Aduh ternyata binatang lucu ini pun rupanya tak luput dari perhatian, karena dikabarkan ia pun dapat menularkan penyakit kepada manusia. Salah satu penyakit yang dapat ditularkan oleh kelinci ini adalah tularemia, atau dikenal juga dengan sebutan demam kelinci. Gejala penyaki ini adalah demam tinggi disertai nyeri sendi. Serta dapat mengembangkan rasa sakit pnemonia dan dada, serta kesulitan bernafas. (**)
http://www.uniknya.com/2012/03/12/5-hewan-peliharaan-yang-menularkan-penyakit/

Konsultasi Hewan


Tanya :

 Sudah lebih dr seminggu saya terserang flu yg kadang disertai batuk, dua hari belakangan ini saya lihat anjing peliharaan saya beberapa kali bersin-bersin dan mendadak suaranya seperti habis. apa flu manusia bisa menular ke hewan peliharaan?

Halo Selamat Sore, Sdri. Abigeil

Pada dasarnya flu pada manusia disebabkan oleh berbagai macan virus yang digolongkan menjadi "virus influenza". Lazimnya berbagai type dari virus ini hanya menyerang 1 jenis spesies mahkluk hidup saja. Namun terkadang, terdapat tipe tertentu yang dapat menular dari manusia ke hewan peliharaan.

Sebagai contoh : tahun 1998, ditemukan virus influenza jenis H3N8 yang biasa menyerang pada manusia, ternyata ditemukan menular dan menjadi wabah bagi populasi babi. Temuan terbaru juga menambahkan, bahwa kini virus tersebut juga sudah mulai menyerang populasi kuda dan anjing domestik.

Demikian. Semoga bermanfaat. Salam.
dr. Janfrional

Selamat sore :)
Jawab

Influenza, yang lebih dikenal dengan sebutan flu, merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus RNA dari famili Orthomyxoviridae (virus influenza), yang menyerang unggas dan mamalia.

Seperti kita ketahui bahwa manusia merupakan golongan mamalia. Begitu pula dengan anjing atau bbrp hewan peliharaan lainnya seperti kucing,dll. Sehingga memungkinkan virus ini pun dapat menular pada mereka. Biasanya,influenza ditularkan melalui udara lewat batuk atau bersin, yang akan menimbulkan aerosol (butiran-butiran air di udara) yang mengandung virus.

Untuk mengetahui lebih lanjut lagi tentang penyakit pada hewan peliharaan anda tsb, anda dapat mengkonsultasikannya pula dengan dokter hewan.

dr. Eleonora Mitaning Christy

Makanan Sehat

 Menyambut ramadhan 1433 H rumah sehat hewan akan mengajak pembaca untuk berbagi mengenai makanan sehat. Disini bukan hanya sehat untuk binatang namun juga bagi pemiliknya. Tak jarang pemilik memberikan makanan sisa pada hewan dan biasanya hewan tidak mau mengonsumsi makanan yang beracun dan ini beberapa tips dan triks bagi anda yang ingin berbelanja makanan sehat untuk anda dan peliharaan anda

Bakso
Bakso yang mengandung boraks biasanya kenyal dan mudah dipantulkan seperti layaknya sebuah bola, itu berarti bakso tersebut banyak mengandung boraks.  Tanda-tanda lainnya adalah apabila bakso tersebut digigit maka bentuk gigitannya mudah kembali ke bentuk semula.




Daging
Daging gelonggong atau daging yang diisi air dapat dikenali dari air yang menetes apabila digantung. Jika ada air yang menetes saat daging tersebut digantung berarti daging tersebut daging gelonggongan.  Warna daging asli biasanya masih merah dan serat-seratnya tidak menggelembung.

Saos
Saos yang warnanya membekas di tangan menunjukkan bahwa saos tersebut menggunakan pewarna tekstil dan ini dapat menyebabkan kanker.



Tahu
Tahu putih yang terlalu keras dicurigai mengandung formalin walaupun untuk tahu kuning sendiri belum diketahui apakah mengandung formalin atau tidak.

Daging Ayam
Daging ayam yang masih segar berwarna agak kekuning-kuningan kalau berwarna putih bersih dicurigai dari bekas ayam mati.  Daging ayam ada juga yang direndam formalin agar awet dan ini dapat diketahui dengan menekan dengan jari telunjuk, apabila keluar air atau lendir berarti pernah direndam dengan formalin.

Ikan
Ikan basi jika ditekan justru menjadi lembek dan warna insang tampak merah tua maka itu cirinya ikan basi atau diberi formalin.  Lebih baik dengan membeli ikan hidup yang masih segar.

Satu lagi bahaya yang sering tak disadari adalah kemasan dari plastik, styrofoam, dan melamin. Jika kemasan itu diisi dengan bakso panas, soto panas, teh panas, dan makanan atau minuman serba panas akan dapat menyebabkan kanker.  Nah food lovers, mulai sekarang perlu berhati-hati ya terhadan makanan tersebut, perhatikan dengan teliti sebelum membeli ya!

Salam Hangat


Hai pembaca web dari Rumah Sehat Hewan...

Disini kami dari dokter hewan akan membahas dan mengulas mengenai berbagai jenis hewan baik itu hewan hias dll serta penanganannya.
Selamat membaca... :D